Blogger Layouts

Untuk reader sekalian...

Bagi peminat tshirt muslimah, baju menyusu dan jubah jenama Jameela, Muslimah4u, Qaseh, Zariya dan banyak lagi... Juga Nursing Cover comel Handy Mysa..
jemput jengah laman web kami.. MysaKidsCloset. =)

Free Delivery. Point Reward untuk Customer. InsyaAllah.

Happy shopping!!

Today's status

My Followers.. Lots of Love.. TQ =)

Wednesday, October 3, 2007

Wudhu' zahir dan batin

Seorang ahli ibadah bernama Isam Bin Yusuf, sangat warak
dan khusyuk solatnya. Namun, dia selalu khuatir kalau-kalau
ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang
yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki
dirinya yang selalu dirasainya kurang khusyuk..

Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid
bernama Hatim Al-Assam dan bertanya,
"Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan solat?"
Hatim berkata, "Apabila masuk waktu solat, aku berwudhuk
zahir dan batin."
Isam bertanya, "Bagaimana wudhuk zahir dan batin itu? "
Hatim berkata, "Wudhuk zahir sebagaimana biasa iaitu membasuh
semua anggota wudhuk dengan air".

Sementara wudhuk batin ialah membasuh anggota dengan
tujuh perkara :-
* Bertaubat
* Menyesali dosa yang telah dilakukan
* Tidak tergila-gilakan dunia
* Tidak mencari/mengharap pujian orang (riya')
* Tinggalkan sifat berbangga
* Tinggalkan sifat khianat dan menipu
* Meninggalkan sifat dengki."

Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi ke masjid,
aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat.
Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku rasakan:
1.aku sedang berhadapan dengan Allah,
2.Syurga di sebelah kananku,
3.Neraka di sebelah kiriku,
4.Malaikat Maut berada di belakangku, dan
5.aku bayangkan pula aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Siratal
mustaqim' dan menganggap bahawa solatku kali ini
adalah solat terakhir bagiku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan
baik."

"Setiap bacaan dan doa didalam solat, aku faham ! maknanya kemudian aku
rukuk dan sujud dengan tawadhuk, aku bertasyahud dengan penuh
pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat
selama 30 tahun."

Apabila Isam mendengar, menangislah dia kerana membayangkan ibadahnya
yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.

Selembar bulu mata

Diceritakan di Hari Pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang di
adili. Ia dituduh bersalah,menyia- nyiakan umurnya di dunia untuk berbuat
maksiat. Tetapi ia berkerasmembantah.
"Tidak.Demi langit dan bumi sungguh tidak benar. Saya tidak melakukan semua itu."

"Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu sendiri
ke dalam dosa," jawab malaikat.
Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya,
ia tidak menjumpai seorang saksi pun yg sedang berdiri. Di situ hanya ada dia sendirian.

Makanya ia pun menyanggah,

"Manakah saksi-saksi yg kau maksudkan? Di sini tidak ada siapa kecuali aku dan suaramu." "Inilah saksi-saksi itu, " ujar malaikat.

Tiba- tiba mata angkat bicara, "Saya yg memandangi."
Disusul oleh telinga, "Saya yg mendengarkan. "
Hidung pun tidak ketinggalan, "Saya yang mencium."
Bibir mengaku, "Saya yang merayu."
Lidah menambah, "Saya yang mengisap."
Tangan meneruskan, "Saya yang meraba dan meremas."
Kaki menyusul, "Saya yang dipakai lari ketika ketahuan."
"Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu itu", ucap malaikat.
Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi.
Ia putus asa dan amat berduka, sebab sebentar lagi bakal dihumbankan
ke dalam jahanam. Padahal, rasa-rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu.

Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu,sekonyong- konyong terdengar
suara yg amat lembut dari selembar bulu matanya:
"Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi." "Silakan", kata malaikat.
"Terus terang saja, menjelang ajalnya,pada suatu tengah malam yg lengang, aku pernah
dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya.
Bukankah nabinya pernah berjanji, bahwa apabila ada seorang hamba kemudian bertaubat, walaupun selembar bulu matanya saja yg terbasahi air matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari ancaman api neraka? Maka saya, selembar bulu matanya,berani tampil
sebagai saksi bahwa ia telah melakukan taubat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan."

Dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut di bebaskan dari neraka dan di hantarkan ke syurga. Sampai terdengar suara bergaung kepada para penghuni syurga:
"Lihatlah, Hamba Tuhan ini masuk syurga kerana pertolongan selembar bulu mata."

Firman Allah swt,
"Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar
berada didalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal
soleh, yang ingat-mengingati supaya mentaati kebenaran, dan yang
ingat-mengingati dengan kesabaran."


Surah Al-Asr
Dari Abdullah bin 'Amr R.A, Rasulullah S.A.W bersabda: